Probolinggo – Meskipun hujan deras mengguyur kawasan kegiatan, anggota Koramil 0820/11 Sumber tetap hadir memberikan pengawalan dan pengamanan dalam rangkaian Tawur Agung Tawur Kesanga umat Hindu Tengger di Kecamatan Sumber. Kegiatan ini melibatkan lima desa, yakni Desa Pandansari, Ledokombo, Wonokerso, Gemito, dan Sumberanom, pada Jumat (28/3/25) siang.
Arak-arakan Ogoh-ogoh menjadi bagian utama dalam perayaan ini, di mana peserta membawa sesaji dan Ogoh-ogoh menuju Curah Kendil untuk melaksanakan ritual bersama serta pembakaran Ogoh-ogoh sebagai simbol penghapusan sifat buruk menjelang Hari Suci Nyepi, Tahun Baru Saka 1947.
Ritual Tawur Agung Tawur Kesanga, yang dipimpin oleh masing-masing Dukun Pandita desa, dilakukan sebagai persiapan umat Hindu Tengger dalam menjalani Catur Brata Penyepian yang dimulai pada pukul 06.00 WIB, Sabtu (29/3/25). Ribuan warga dari lima desa turut serta dalam prosesi ini dengan membawa sesaji dan perlengkapan ritual lainnya menuju lokasi utama di Curah Kendil, Desa Sumberanom, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.
Meskipun kondisi cuaca kurang mendukung, semangat dan kekhidmatan umat Hindu Tengger tidak surut. Mereka tetap khusyuk mengikuti setiap rangkaian upacara dengan harapan mendapatkan keberkahan serta ketenteraman dalam menyambut Tahun Baru Saka.
Di tengah prosesi, kehadiran empat anggota Koramil 0820/11 Sumber memberikan rasa aman bagi para peserta. Salah satu petugas pengamanan, Kopda Fatori, menyampaikan bahwa tugas mereka adalah memastikan kelancaran dan keamanan selama kegiatan berlangsung.
“Kami bertugas memastikan jalannya acara tetap aman dan terkendali. Meskipun hujan turun cukup deras, kami tetap sigap mengamankan prosesi dari awal hingga akhir,” ujar Kopda Fatori.
Anggota Koramil Sumber mengawal jalannya arak-arakan Ogoh-ogoh, mengatur lalu lintas, serta menjaga ketertiban selama pembakaran Ogoh-ogoh di Curah Kendil. Berkat pengamanan yang baik, seluruh rangkaian upacara berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar.
Partisipasi aktif Koramil 0820/11 Sumber dalam kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari tokoh adat dan masyarakat setempat. Kehadiran aparat keamanan di setiap perayaan keagamaan diharapkan dapat terus mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, menciptakan suasana rukun dan harmonis di tengah keberagaman.
Dengan berakhirnya Tawur Agung Tawur Kesanga, umat Hindu Tengger kini bersiap menjalani Catur Brata Penyepian dengan penuh kedamaian dan introspeksi diri. Mereka berharap momentum ini menjadi awal yang baik dalam menyambut masa depan, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.
(Pendim 0820/Probolinggo)