Haruyan, Hulu Sungai Tengah – Di balik riuhnya suara mesin dan hiruk-pikuk alat berat yang bekerja di bawah panas terik matahari, terselip sebuah momen sederhana namun penuh makna dalam pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang digelar Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST) di Desa Pengambau Hilir Luar, Kecamatan Haruyan.
Pada Senin (26/5), di sela-sela kegiatan pembangunan infrastruktur jalan yang melibatkan anggota Satgas TMMD dan warga setempat, sebuah pemandangan menyentuh hati terekam saat salah satu prajurit memberikan segelas teh manis kepada seorang warga yang tengah memotong paving blok. Sekilas tampak remeh, namun bagi mereka yang menyaksikannya, gestur kecil ini sarat makna kemanusiaan dan kebersamaan.
“Teh manis ini bukan sekadar pelepas dahaga, tetapi bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang turut bahu membahu dalam pembangunan desa,” ujar salah seorang anggota Satgas TMMD dengan senyum hangat, sembari terus menjalin komunikasi dengan warga yang terlibat dalam kegiatan.
Aksi ini pun disambut dengan antusias oleh warga setempat. Beberapa warga mengaku tersentuh oleh perhatian kecil dari para prajurit TNI yang bekerja tanpa lelah bersama mereka. “Kami merasa tidak sendiri. Bukan cuma membangun jalan, mereka juga membangun kebersamaan,” ujar Pak Rudi, warga setempat yang ikut dalam proses pembangunan.
Program TMMD ke-124 ini memang dirancang bukan hanya untuk menghadirkan pembangunan fisik seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, tetapi juga untuk memperkuat jalinan emosional antara TNI dan masyarakat. Momen seperti berbagi segelas teh manis menjadi simbol kecil yang mewakili semangat gotong royong, solidaritas, dan kemanunggalan TNI-Rakyat yang terus dijaga dan dipupuk.
Dandim 1002/HST Letkol Kav Gagang Prawardhana, S.I.P., M.Han., dalam keterangannya mengatakan bahwa TMMD bukan hanya sebatas proyek pembangunan semata, melainkan medium untuk membangun rasa saling percaya dan kerja sama antara TNI dan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran TNI sebagai bagian dari mereka. Karena sejatinya, TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat. TMMD ini adalah wujud nyata pengabdian kami demi mewujudkan desa yang maju, mandiri, dan sejahtera,” tegas Dandim.
TMMD ke-124 yang berlangsung selama satu bulan ini ditargetkan akan menyelesaikan sejumlah pembangunan infrastruktur dasar, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, mendukung roda perekonomian lokal, serta memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat desa.
Dan dari segelas teh manis itulah, semangat kemanunggalan kembali mengalir, memperkuat rasa saling memiliki antara TNI dan rakyat. Sebuah narasi sederhana yang mencerminkan esensi sebenarnya dari program TMMD: membangun desa, merajut kebersamaan.
(Edi D/pen1002hst)