Probolinggo, 11 Juni 2025 — Komandan Kodim 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya menjadi sorotan dalam pelaksanaan resepsi Yadnya Kasada tahun 1947 Saka atau 2025 Masehi. Pada acara yang berlangsung di Pendapa Agung, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Selasa malam (10/6), Letkol Iwan resmi dikukuhkan sebagai warga kehormatan suku Tengger.
Pengukuhan ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus simbolik bagi Letkol Arh Iwan Hermaya, yang kini secara resmi menjadi bagian dari komunitas adat Tengger, yang dikenal memiliki tradisi dan budaya yang kuat. Dalam kesempatan tersebut, Letkol Iwan menyampaikan rasa terima kasihnya sekaligus penghormatan atas kesempatan yang diberikan kepadanya.
“Kegiatan ini sangat sakral. Dengan dikukuhkan sebagai warga suku Tengger, kami akan berkomitmen menjaga harmonis antara manusia dan alam. Ini merupakan bukti kerukunan umat beragama di suku Tengger dan saya berharap ini bisa bermanfaat bagi kita semua,” ungkap Letkol Arh Iwan Hermaya.
Lebih lanjut, Dandim menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan Yadnya Kasada telah berlangsung beberapa hari sebelumnya, dan puncaknya akan digelar besok dengan tradisi larung sesaji di kawah Gunung Bromo. Dia juga memberikan ucapan selamat kepada pejabat lain yang turut dikukuhkan, termasuk menteri dan pejabat provinsi.
“Pengukuhan ini menandai bahwa para pejabat turut membangun dan menjadi bagian dari sejarah suku Tengger. Saya berharap momentum ini juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto, menjelaskan bahwa pengukuhan sebagai warga kehormatan bukan sekadar penghargaan, tetapi juga tanda komitmen untuk berkontribusi kepada masyarakat Tengger. “Kami berharap para pejabat yang dikukuhkan dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan kesadaran penuh terhadap kepentingan masyarakat Tengger. Mereka kini telah menjadi bagian dari komunitas kami,” jelas Bambang.
Tradisi suku Tengger yang kaya akan adat istiadat dan kearifan lokal ini terus dijaga melalui berbagai upacara dan pengukuhan seperti ini, yang sekaligus mempererat hubungan antar komunitas dan pejabat yang terlibat.
Dengan pengukuhan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat Tengger semakin kuat, demi pelestarian budaya sekaligus pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di kawasan Gunung Bromo.
(Edi D / Pendim 0820)