banner 728x250

Ketua GWI Banten Tanggapi Kritik Terhadap Anggota, Tegaskan Pentingnya Evaluasi Objektif

banner 120x600
banner 468x60

**Kabupaten Tangerang** – Kritik yang disampaikan oleh Amsar, Tokoh Pemuda Gunung Kaler, terkait pemberitaan di salah satu media online sebelumnya, menimbulkan polemik di kalangan jurnalis Banten. Pemberitaan yang berjudul “Pemberitaan Yang Menyudutkan Ketua MCG, Tidak Menerapkan Prinsip Jurnalistik” memicu respons dari Ketua Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Provinsi Banten, Syamsul Bahri, yang merasa bahwa anggotanya, termasuk Amsar, dipojokkan dalam laporan tersebut.

Dalam tulisannya di media online Volunteer.co.id, Amsar dinilai menilai pemberitaan secara berlebihan dan mempertanyakan kompetensinya dalam mengkritik karya jurnalistik. Namun, Amsar menjelaskan bahwa komentarnya didasarkan pada prinsip-prinsip kode etik jurnalistik yang menekankan bahwa berita harus berimbang dan bebas dari emosi atau pendapat pribadi. Ia menekankan pentingnya menyajikan informasi yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

banner 325x300

Syamsul Bahri, Ketua GWI Provinsi Banten, merespons situasi ini dengan mengungkapkan bahwa evaluasi yang objektif terhadap karya jurnalis sangatlah penting. “Pernyataan ini dilontarkan sebagai respons terhadap kritik yang dilakukan oleh anggotanya, Amsar, yang merasa bahwa pemberitaan tersebut tidak memenuhi standar dalam menyajikan informasi,” ujar Syamsul dalam pernyataan resminya yang dimuat oleh media Jamin.

Syamsul menekankan bahwa setiap jurnalis memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada publik. Ia juga menyoroti pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik, sembari menyayangkan adanya perselisihan antar media yang seharusnya saling menghargai.

“Kami berharap kualitas jurnalisme di Banten dapat terus ditingkatkan, dan kami terbuka terhadap masukan yang membangun,” tambah Syamsul, seraya mengajak semua pihak untuk lebih menghargai tantangan yang dihadapi jurnalis dalam menjalankan tugas mereka.

Melalui pernyataan ini, Syamsul Bahri berharap agar situasi yang memojokkan anggotanya dapat segera diatasi, dan komunikasi antara jurnalis dan masyarakat dapat berjalan dengan baik, tanpa ada prasangka negatif yang bisa merusak keharmonisan hubungan antara media dan publik.

(Tim)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *