BARABAI – Komandan Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST) Letkol Inf Ardiansyah Okta Putra Siregar, S.I.P., meninjau langsung progres Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Desa Parumahan, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Minggu (7/9).
Peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan bahwa proses pengerjaan cetak sawah berjalan sesuai dengan rencana, target, serta ketentuan yang telah ditetapkan. Menurut Dandim, program ini merupakan salah satu langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani di daerah.
“Program Cetak Sawah Rakyat ini bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa. Oleh karena itu, pengerjaannya harus benar-benar sesuai ketentuan dan tepat sasaran,” tegas Dandim 1002/HST.
Dorong Partisipasi Masyarakat
Selain meninjau aspek teknis, Dandim juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para pekerja dan warga sekitar lokasi. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat, khususnya para petani, dalam memanfaatkan lahan pertanian baru yang telah dicetak.
“Keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh pembangunan fisik, tetapi juga keterlibatan petani dalam mengelola dan merawat lahan sawah. Dengan begitu, lahan yang ada bisa benar-benar produktif dan memberi hasil maksimal,” tambahnya.
Dandim berharap masyarakat Desa Parumahan dan sekitarnya menjaga keberlangsungan lahan tersebut dengan baik, sehingga tujuan program benar-benar tercapai, yakni peningkatan produksi pangan sekaligus peningkatan kesejahteraan petani.
Manfaat Program Cetak Sawah Rakyat
Program CSR di Kabupaten HST diharapkan mampu memperluas lahan pertanian yang produktif, menambah hasil panen, serta mengurangi ketergantungan impor beras. Selain itu, program ini juga memberikan peluang kerja tambahan bagi masyarakat desa selama proses pengerjaan berlangsung.
“Dengan adanya program ini, kami optimistis hasil pertanian di wilayah HST akan semakin meningkat. Hal ini tentu akan berdampak positif pada kehidupan sosial-ekonomi masyarakat,” ujar Dandim.
Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Program CSR tidak dapat berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. TNI dalam hal ini bertugas mengawal pelaksanaan program, memastikan ketepatan pengerjaan, serta mendorong kedisiplinan dalam pengelolaan lahan.
“Kolaborasi semua pihak menjadi kunci keberhasilan. Kami berharap pemerintah desa, kelompok tani, serta seluruh elemen masyarakat mendukung program ini sehingga manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” tutup Dandim.
Dengan pengawasan langsung dari jajaran TNI dan dukungan masyarakat, Program Cetak Sawah Rakyat di Hulu Sungai Tengah diharapkan menjadi salah satu solusi nyata dalam memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan taraf hidup petani di daerah.
(pen1002hst)