Probolinggo – Dalam rangka mendukung Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional, Kodim 0820/Probolinggo terus menunjukkan komitmen aktifnya untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah binaannya. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui kegiatan pendampingan petani yang dilakukan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) di seluruh jajaran Koramil, salah satunya adalah pendampingan yang dilakukan oleh Serda Tri Djoko Wahyudi dari Koramil 0820-18/Kotaanyar.
Pada Rabu (7/5), Serda Tri Djoko terjun langsung ke sawah milik petani binaannya di Desa Triwungan, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Dengan penuh semangat, ia membantu perawatan tanaman padi di lahan seluas sekitar 650 meter persegi yang dimiliki oleh Bapak Ahmad, seorang petani setempat.
Selain memberikan bantuan secara fisik, Serda Tri Djoko juga membagikan pengetahuan mengenai teknik-teknik perawatan tanaman padi yang efektif. Mulai dari teknik pengairan yang baik, pemupukan yang tepat, hingga pengendalian hama yang efisien. Pendampingan ini menjadi bagian dari upaya TNI AD dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yang sangat diperlukan di tengah ancaman krisis pangan global.
“Pendekatan seperti ini sangat dibutuhkan, karena tidak hanya membantu dalam hal tenaga, tetapi juga memberi wawasan baru tentang cara merawat tanaman yang lebih baik bagi kami para petani,” ujar Bapak Ahmad.
Kegiatan pendampingan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Desa Triwungan. Warga setempat merasa bahwa keberadaan Babinsa sangat membantu dalam meningkatkan semangat gotong royong dan efisiensi dalam pengelolaan pertanian. Sinergi yang terjalin antara TNI dan masyarakat desa diharapkan menjadi kekuatan utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional, dimulai dari level yang paling bawah.
Komandan Kodim 0820/Probolinggo menyampaikan bahwa kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bentuk komitmen TNI dalam mendukung program strategis nasional, khususnya di sektor ketahanan pangan. Menurutnya, keberadaan Babinsa di lapangan merupakan simbol dari TNI yang selalu hadir sebagai garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk potensi darurat pangan.
“Babinsa adalah ujung tombak pertahanan wilayah, termasuk dalam menjaga ketahanan pangan. Kami akan terus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan solusi nyata dan mendukung kelanjutan program nasional ini,” tegas Dandim.
Dengan pendampingan yang dilakukan secara terus menerus, diharapkan para petani semakin terbantu dalam meningkatkan hasil panen mereka, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal yang pada gilirannya dapat memperkuat stabilitas pangan nasional.
(Pendim0820Probolinggo)