Probolinggo – Suasana duka mendalam menyelimuti Kota Probolinggo setelah kabar wafatnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo, KH. Nizar Irsyad, pada Rabu (7/12). Sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum, Komandan Kodim 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya Purnawan bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo melakukan takziah ke kediaman almarhum.
Kehadiran Dandim dan Forkopimda tidak hanya sebagai wujud belasungkawa, tetapi juga sebagai pengakuan atas kiprah dan kontribusi besar yang telah diberikan almarhum dalam menjaga keharmonisan dan persatuan umat di Kota Probolinggo.
“Almarhum KH. Nizar Irsyad adalah tokoh pemersatu bangsa, khususnya di Kota Probolinggo. Beliau merupakan sosok panutan dan teladan bagi kita semua. Kami sangat kehilangan figur ulama yang bijak dan dihormati,” ujar Letkol Arh Iwan Hermaya Purnawan dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Dandim menyampaikan bahwa wafatnya KH. Nizar Irsyad menjadi momen refleksi bagi semua pihak agar terus menebarkan manfaat bagi sesama. “Dari beliau kita belajar bahwa hidup yang berarti adalah hidup yang penuh dengan hikmah dan pengabdian kepada umat. Insya Allah, perjuangan beliau akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Letkol Arh Iwan Hermaya Purnawan juga menyampaikan doa dan harapan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Ia berharap agar keluarga almarhum mampu meneruskan perjuangan dan keteladanan yang telah diberikan oleh KH. Nizar Irsyad.
“Kami atas nama keluarga besar Kodim 0820/Probolinggo menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga almarhum KH. Nizar Irsyad mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, diampuni segala dosanya, dan diterima semua amal ibadahnya,” pungkasnya.
KH. Nizar Irsyad dikenal luas sebagai ulama yang kharismatik, dekat dengan masyarakat dari berbagai lapisan, serta aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Wafatnya beliau menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kota Probolinggo yang merasa kehilangan sosok yang penuh dedikasi.
(Pendim0820/Probolinggo)