Probolinggo – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kapasitas kelembagaan petani di tingkat desa, Koramil 0820-24/Tiris turut berperan aktif dalam kegiatan rembug tani yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang digelar pada Jumat (8/8) ini dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari kelompok tani (Poktan), penyuluh pertanian, pemerintah desa, hingga perwakilan TNI dari Koramil Tiris. Hadir sebagai perwakilan TNI, Pgs Danramil 0820-24/Tiris Letda Ctp Budi Hartono memberikan arahan penting mengenai pentingnya sinergi semua pihak dalam membangun sektor pertanian yang tangguh dan adaptif terhadap berbagai tantangan zaman.
Dalam sambutannya, Letda Budi Hartono menyampaikan bahwa keberadaan petani sebagai ujung tombak produksi pangan harus ditopang dengan dukungan kelembagaan yang kuat serta pemanfaatan teknologi modern. “Penguatan kelembagaan petani bukan sekadar membentuk organisasi formal, tetapi membangun solidaritas, jaringan kerja, dan daya saing petani agar bisa bertahan dalam tantangan iklim, perubahan pasar, dan perkembangan teknologi,” tegasnya.
Ia menambahkan, ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Oleh sebab itu, Kodim 0820/Probolinggo melalui seluruh Koramil jajaran, termasuk Koramil Tiris, berkomitmen untuk mendukung segala bentuk kegiatan pemberdayaan petani.
Diskusi dalam rembug tani berlangsung interaktif dan produktif. Petani menyampaikan sejumlah persoalan mendasar, mulai dari kelangkaan pupuk bersubsidi, akses pasar yang belum optimal, hingga keterbatasan pemahaman terkait teknologi pertanian modern.
Beberapa solusi juga turut dibahas dalam forum ini, di antaranya rencana pelatihan tematik seperti teknik pertanian ramah lingkungan, penggunaan pupuk organik, hingga digitalisasi pemasaran hasil pertanian. Selain itu, peserta rembug tani sepakat membentuk forum komunikasi lintas kelompok tani sebagai wadah koordinasi dan advokasi kepentingan petani di tingkat desa.
“Rembug tani ini menjadi bukti semangat gotong royong dan kesadaran kolektif dari para petani dan pemangku kepentingan akan pentingnya mewujudkan pertanian yang mandiri dan berkelanjutan,” ujar Letda Budi.
Ia pun berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi momentum kebangkitan sektor pertanian, khususnya di wilayah Kecamatan Tiris. Selain menjadi wahana diskusi, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyatukan visi serta merumuskan langkah konkret membangun kedaulatan pangan dari desa.
Dengan adanya kolaborasi lintas sektor, termasuk kehadiran aktif dari unsur TNI, diharapkan pertanian desa tak hanya sekadar menjadi penopang kebutuhan lokal, tetapi juga mampu menciptakan ketahanan pangan nasional yang kuat dan berkelanjutan.
(Bambang/Pendim0820)